Pameran Karya Disabilitas dan Panggung Seni Meriahkan Hari Puncak Social Welfare Week 2024
Maret, 2024
Pertunjukan tari ganrang bulo oleh anak dengan sindroma down di acara Social Welfare Week 2024, pada 30 Maret 2024 di Aula Sentra Wirajaya Makassar. (30/03/2024). | Foto: Istimewa
Makassar, Forkomkasicandradimuka.com – Dalam rangka memeriahkan hari puncak Social Welfare week 2024, Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia (FORKOMKASI) Regional Sulawesi Selatan dan Gorontalo menggelar pameran karya disabilitas dan panggung seni. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Sentra Wirajaya Makassar, pada 30 Maret 2024. Sabtu (30/03/2024).
Pada acara pameran karya disabilitas banyak pengunjung yang terkesima dan menikmati karya seni yang dipamerkan oleh para disabilitas binaan Sentra Wirajaya Makassar. Adapun karya seni yang dipamerkan berupa pakaian, totebag, kain eco-print, berbagai macam aksesoris, tas, dan inovasi sabun cuci piring.
Salah satu pengunjung, Nisa, merasa senang dapat berpartisipasi pada acara pameran tersebut.
“Saya merasa senang karna dapat turut andil berpartisipasi dalam pemberdayaan inovasi hasil karya, ini menjadi ruang apresiasi dan promosi bagi para disabilitas dalam menunjukkan keahlian seni dan daya kreativitasnya”, ujarnya.
Tidak kalah menarik dari pameran karya, pada acara panggung seni menampilkan pertunjukan yang memukau, diantaranya yang dipersembahkan oleh anak dengan sindroma down adalah Aru’/Anggaru, Tari Ganrang Bulo, dan Tari ampar-ampar pisang. Serta tidak kalah menarik pertunjukan dari Tari Paduppa.
Ketua Umum Forkomkasi Sulsel dan Gorontalo, Maulana Ishak, mengatakan kegiatan tersebut sebagai ruang publik dalam menyerukan campaign “No One Left Behind” dalam konsep kesejahteraan sosial.
“Acara pameran karya dan panggung seni merupakan implementasi dari prinsip No One Left Behind, kemerdekaan, keadilan dan kesamaan hak menjadi isu utama dalam gelaran acara kali ini. Semangat inklusivitas berbasis non-diskriminatif mesti ditanamkan agar tercipta sistem negara yang sejahtera tanpa ada yang tertinggal”, pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pendamping Penerima Manfaat (PM), Astuti, mengatakan pemberdayaan pada PM itu sangat penting untuk dilakukan.
“Masih banyak pandangan negatif yang beredar ditengah masyarakat terhadap PM oleh sebab itu penting bagi mahasiswa untuk melakukan upaya pendampingan dalam mengubah pandangan negatif tersebut sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi bukti bahwa PM itu memiliki banyak bakat dan kemampuan yang dapat ditunjukkan ke masyarakat”, ucapnya.
ia juga berharap Forkomkasi dapat terus berkembang dengan melaksanakan kegiatan yang mebuka-kan ruang bagi para PM.
“semoga kedepannya lebih banyak melaksanakan kegiatan yang melibatkan PM agar dapat memotivasi dalam memberikan semangat dalam meningkatkan bakat yang dimiliki”, pesannya.
Acara ini sebagai rangkaian acara Social Welfare Week 2024 dalam rangka memperingati hari pekerja sosial sedunia dan anniversary 13th Forkomkasi. SWW 2024 diselenggarakan bekerjasama dengan BEM STIKS Tamalanrea Makassar, HMPS Kessos UIN Alauddin, HIMA IKS UTS Makassar, Sentra Wirajaya Makassar dan Komunitas Orang Tua Anak dengan Sindroma Down (KOADS) Sulsel dan dihadiri oleh ratusan pengunjung dan partisipan.
Penulis: Ulita Reski
Editor: Muhappika